“SAYA bukan ustadz, ulama, atau
kiai. Saya hanyalah seorang musisi yang masih berkarya. Saya hanya
bersemangat untuk berdakwah. Dulu saya Metal, sekarang tetap Metal alias
Mengkaji Tafsir Al Quran. Dakwah bukanlah profesi.
Dakwah adalah
perintah Allah. Semua bisa berdakwah, bahkan orang bodoh pun bisa
berdawah. Sampaikan walaupun satu ayat.”
Itulah butiran kata seorang Derry Sulaiman, mantan gitaris band metal
Betrayer setiap kali berdakwah di masjid-masjid, majelis taklim, maupun
di panggung musik. Anak Metal yang kini menjadi pendakwah ini
mengatakan, bahwa dakwah adalah pekerjaan utama kita.
Saat Ngobrol Perkara Iman (Ngopi) di Masjid Raya Bintaro Jaya
beberapa waktu yang lalu, Derry mengatakan, seluruh manusia menginginkan
kebahagiaan. Mulai dari pejabat, orang kaya, orang miskin, petani,
pemain music, pemain film, ulama, siapa saja. Tapi, sayang, banyak
manusia yang ingin bahagaia, tapi tidak tahu di mana Allah letakkan
kebahagiaan.
“Sementara Allah menjelaskan di dalam Al Qur’an, kebahagiaan hanya
ada saat kita menaati Allah. Siapa yang menaati Allah dan Rasulnya, maka
itulah kesuksesan yang besar,” ujar Derry.
Lebih lanjut Derry mengatakan, orang miskin untuk bahagia, sebetulnya
tidak perlu menunggu kaya terlebih dahulu. Taat kepada Allah pasti
bahagia. Dan ini adalah ketetapan Allah yang tak bisa diganggu gugat.
Seperti ketetapan Allah yang menciptakan rasa gula itu manis. Orang kaya
akan mengatakan makan gula itu manis. Begitu juga orang miskin. Bahkan,
Presiden, Bupati, Jenderal, Polisi, siapapun akan bilang gula itu manis
rasanya.
“Begitu juga dengan ketaatan. Orang kaya taat pada Allah pasti
bahagia. Begitu juga dengan orang miskin. Bahkan, Presiden, Bupati,
Jenderal, polisi dan sebagainya, jika taat kepada Allah pasti bahagia.
Karena itu, amalkan agama dan taat pada Allah pasti bahagia,” pesan
Derry.
Sebagaimana kebahagiaan ikan di dalam air, kebahagiaan manusia ada di
dalam ketaatan. Satu detik ketaatan kita kepada Allah lebih berharga
dari berjuta-juta detik ketaatan manusia pada kita. Siapa saja yang
mengenal Allah pasti akan cinta kepada Allah. Dan siapa yang cinta
kepada Allah pasti akan takut kepada Allah.
Dikatakan Derry, takut kepada Allah berbeda dengan takut kepada
makhluk. Jika seseorang takut kepada makhluk, ia akan lari menjauh. Tapi
jika akut kepada Allah,seseorang akan mendekat dan merapat
kepada Allah.(Desastian/Islampos)
sumber : islampos.com
Assalamu'alaikum blog ini akan memberikan kita pengajaran bersama mengenai ilmu islam dan ilmu sains. Semoga bermanfaat untuk kita semua. :)
Thursday, December 17, 2015
Wednesday, December 16, 2015
Subhanallah, Spanduk Ajakan Sholat Polri Resor Aceh Ini Ramai-ramai dishare Orang
Subahanallah... Ini spanduk sangat mengagumkan, sangat menyetuh hati para pembacanya. Bagaimana tidak, ngopi di warung berjam-jam mampu, tetapi untuk sholat 5 menit tidak bisa.
Tahukah kamu ini terjadi dimana spanduk ini dipasang? spanduk ini dipasang disekitar kuta alam, kota Banda Aceh.
Ayo kita share kata-kata yang menggugah hati untuk terus dekat dengan islam ini.
sumber foto : http://tolongshare.beritaislamterbaru.org
Dari Foto Ini Tercermin Contoh Didikan Anak yang Berhasil
Saat hendak minum itulah, bocah tersebut duduk terlebih dulu, baru minum dari air yang dibawanya itu. Walau tanpa pengawasan dan sedang ada di jalan, namun anak ini minum sambil duduk.
“Didikan yang berhasil ya kaya gini,” tandas seorang netizen bernama Sa’id yang menggunggah foto ini di social media, beberapa waktu lalu.
“Itu pentingnya doktrin anak sampe jadi kebiasaan,” tandas netizen lainnya bernama Umar menimpali.
“Izin share ya,” tambah netizen Reny.
sumber : fimadani.com
Titik Balik Reza “Noah”: Pilih Mundur dari Band Ketimbang Tinggalkan Shalat
DI SAAT karir musiknya melejit, mantan Drummer kelompok band Noah,
Reza, memilih mundur dari kelompok band yang telah membesarkan namanya.
Salah satu alasan personil Noah ini keluar adalah keinginan untuk
memperdalam agama Islam yang lebih baik lagi.
Ketika rekannya Ariel masih mendekam di dalam penjara, Reza yang punya nama asli Ilsyah Ryan Reza ini mengaku diajak jalan oleh temannya di Jamaah Tabligh selama dua tahun. Menurut Reza, pengalaman ini adalah suatu hal yang baru baginya.
“Dulu, saya nggak pernah shalat. Ketika itu, saya baru dua tahun shalat, tepatnya sejak tahun 2010 hingga 2012. Sebagian teman-teman ada juga yang kembali ke habitatnya sebagai anak band. Tapi saya mengambil keputusan berbeda. Saya memilih mundur dari Noah, bukan karena menganggap music itu haram, tapi karena tidak mau meninggalkan shalat,” kata Reza saat Ngopi alias Ngobrol Perkara Iman di Masjid Raya Bintaro Jaya, beberapa waktu yang lalu.
Ketika itu Reza musyawarah dengan Lukman, rekannya sesama personil Noah, dan ulama di Bandung untuk berkonsultasi soal agama. Selama dua tahun, Reza mengaku seperti bolak-balik ke dokter untuk mendapatkan ketenangan, sekaligus melepaskan segala keresahan yang berkecamuk di dalam hatinya. Ia dihadapakan oleh dua pilihan, antara meninggalkan shalat atau rezeki yang berlimpah.
Satu hal, Reza berterus terang, ia tidak bisa membagi waktu antara manajemen dengan ibadahnya. “Kalau saya tetap bertahan di Noah, saya akan tabrak manajemen. Karenanya saya harus memilih untuk mundur dari Noah. Yang jelas, saya merasa berat dan tidak bisa ninggalin shalat, terutama shalat berjamah. Saya pun mulai belajar ngaji sejak tahun 2012. Hingga sekarang, bacaan Al Fatihah saya saja belum benar. Makanya saya berusaha memperbaikinya,” tukas lelaki kelahiran Poso, Sulawesi Tengah, 11 Maret 1977.
Reza juga mengaku sempat berniat kembali pada kehidupan yang lama untuk berfoya-foya dan hura-hura, tapi di sisi lain, ia begitu berat untuk meninggalkan shalat. Pada tanggal 1 Januari 2015, Reza dalam koneferensi pers menyatakan resmi hengkang dari Noah.
Pasca hengkang dari Noah, Reza aktif mengikuti taklim Jamaah Tabligh bersama rekan-rekannya yang lain sesama musisi, seperti Yuke Sumeru dan Derry Sulaeman. Ia sempat khuruj ke Bangladesh selama empat bulan. Reza setahap demi setahap, mulai menemukan ketenangan, dan berusaha untuk istiqamah, dan terus memperdalam agama Islam. [Desastian/Islampos]
sumber : islampos.com
Ketika rekannya Ariel masih mendekam di dalam penjara, Reza yang punya nama asli Ilsyah Ryan Reza ini mengaku diajak jalan oleh temannya di Jamaah Tabligh selama dua tahun. Menurut Reza, pengalaman ini adalah suatu hal yang baru baginya.
“Dulu, saya nggak pernah shalat. Ketika itu, saya baru dua tahun shalat, tepatnya sejak tahun 2010 hingga 2012. Sebagian teman-teman ada juga yang kembali ke habitatnya sebagai anak band. Tapi saya mengambil keputusan berbeda. Saya memilih mundur dari Noah, bukan karena menganggap music itu haram, tapi karena tidak mau meninggalkan shalat,” kata Reza saat Ngopi alias Ngobrol Perkara Iman di Masjid Raya Bintaro Jaya, beberapa waktu yang lalu.
Ketika itu Reza musyawarah dengan Lukman, rekannya sesama personil Noah, dan ulama di Bandung untuk berkonsultasi soal agama. Selama dua tahun, Reza mengaku seperti bolak-balik ke dokter untuk mendapatkan ketenangan, sekaligus melepaskan segala keresahan yang berkecamuk di dalam hatinya. Ia dihadapakan oleh dua pilihan, antara meninggalkan shalat atau rezeki yang berlimpah.
Satu hal, Reza berterus terang, ia tidak bisa membagi waktu antara manajemen dengan ibadahnya. “Kalau saya tetap bertahan di Noah, saya akan tabrak manajemen. Karenanya saya harus memilih untuk mundur dari Noah. Yang jelas, saya merasa berat dan tidak bisa ninggalin shalat, terutama shalat berjamah. Saya pun mulai belajar ngaji sejak tahun 2012. Hingga sekarang, bacaan Al Fatihah saya saja belum benar. Makanya saya berusaha memperbaikinya,” tukas lelaki kelahiran Poso, Sulawesi Tengah, 11 Maret 1977.
Reza juga mengaku sempat berniat kembali pada kehidupan yang lama untuk berfoya-foya dan hura-hura, tapi di sisi lain, ia begitu berat untuk meninggalkan shalat. Pada tanggal 1 Januari 2015, Reza dalam koneferensi pers menyatakan resmi hengkang dari Noah.
Pasca hengkang dari Noah, Reza aktif mengikuti taklim Jamaah Tabligh bersama rekan-rekannya yang lain sesama musisi, seperti Yuke Sumeru dan Derry Sulaeman. Ia sempat khuruj ke Bangladesh selama empat bulan. Reza setahap demi setahap, mulai menemukan ketenangan, dan berusaha untuk istiqamah, dan terus memperdalam agama Islam. [Desastian/Islampos]
sumber : islampos.com
Tuesday, December 15, 2015
Say No To “SIBUK”, Tilawah “YES….”
Tidak ada alasan untuk tidak mengaji setiap hari, karena sebenarnya
mengaji adalah kebutuhan yang paling penting diantara kebutuhan yang
lain. Sesibuk apa sih hingga tidak bias mengaji? Saya kira alasan sibuk
hanyalah mengada-ngada, sejujurnya “Malas” lah alasan yang paling tepat.
Padahal kita hanya butuh waktu sedikit saja dari persediaan waktu kerja kita. Untuk mengkhatamkan satu juz per 24 jam saja mungkin hanya butuh waktu 30 menit, atau setengah juz lah minimal, sehingga Al-Quran yang 30 Juz itu bias kita khatamkan dalam setiap bulan sekali, atau dalam 2 bulan sekali dan ini masih terlalu lama untuk 30 juz.
Ada kesalahan besar yang tidak kita sadari, kita merasa bahwa pekerjaan adalah kesibukan yang paling berharga, paling penting dan tidak bisa diganggu oleh kegiatan apapun. Dan karena alas an inilah kemudian hal-hal lain yang diluar pekerjaan dianggap tidak penting bahkan terkadang dijadikan sebagai penghambat kelancaran pekerjaan itu.
Sangat disayang, jika ternyata Al-Quran yang penuh dengan keberkahan itu kita abaikan karena kepentingan pekerjaan, Al-Quran dianggap tidak lebih penting dari pekerjaan, Na’udzubillah. Padahal, seandainya Kebrkahan alquran itu ditampakkan mungkin yang bisa kita lihat adalah keberkahan itu megalir kesemua arah, tidak hanya berupa pahala yang dijanjikan pada pembacanya, tapi reaksi berkah yang didapat dari Al-quran itu mengalir juga keurusan dunia kita, termasuk urusan pekerjaan kita. Allah SWT berfirman
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian dari rizqi yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi” QS. Fathir : 29
Sebaliknya, sangat beruntung sekali mereka yang masih bisa meluangkan sebagian waktunya untuk mengaji, mengejar target untuk menyelesaikan satu juz dalam sehari, maka bagi merekalah keberkahan itu tertuang, berkah dalam keluarganya, pekerjaannya, dan berkah pada semuanya. Kenapa bisa beruntung..? jawabannya sudah sangat jelas, dibaca saja Al-Quran itu mendatangkan keuntungan, apalagi jika sampai diamalkan.
Efek positif al-quran sangat berpengaruh besar terhadap manusia, hal ini telah dibuktikan oleh hasil penelitian Ilmiah bahwa saraf mata manusia itu jumlahnya sama dengan jumlah huruf Al-Quran, sehingga dari hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siapapun yang sering membaca Al-Quran maka akan dijauhkan dari penyakit mata.
Tidak cuma sekedar itu, golombang energi yang dihasilkan dari getaran lantunan ayat Al-Quran mampu meningkatkan daya ingat dan memberikan ketenangan yang sangat luar biasa, hal inilah yang menjadi kesimpulan akhir dari hasil penelitian seorang ilmuan hebat di Amerika. Adalah Dr. Al-Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di klinik Besar florida Amerika serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan ayat Al-quran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa arab maupun bukan, dapat merasakan peruabahan fisiologi yang sangat besar[1], luar biasa bukan..?
Kemudian, jika kita hubungkan hasil penelitian tersebut dengan pekerjaan, maka pengaruh positif yang dberikan oleh Al-Quran sangat banyak sekali, kerjaannya focus dan penuh konsentrasi, dan inilah yang jarang sekali difikirkan oleh mereka yang sibuk dengan pekerjaannya, atau memang sengaja di abaikan karena alas an malas tersebut.
Masih mau memakai alasan apalagi untuk tidak mengaji..? tidak ada alas an yang pas sebenarnya, kecuali memang dia tidak bisa mengaji dan ini merupakan musibah terbesar yang sedang diderita oleh mereka yang buta terhadap Al-Quran, buta pengatahuannya apalagi jika buta mata hatinya.
Sbenarnya, kalau mau diperinci tentang keutamaan dan manfaat Al-quran terhadap pecintanya, sungguh, tulisan ini tidak mampu mengurainya, yang jelas Al-Quran merupakan sumber energy yang sangat luar biasa sebagaimana yang telah diuraikan di atas.
Masih mau memakai alas an sibuk..? jika ternyata “SIBUK” masih menjadi alasan, maka solusinya sangat mudah, tinggal meng“AGENDAKAN” bahwa mengaji adalah bagian dari kesibukan itu, sehingga ketika ada yang memanggil disaat kita mengaji, tinggal dijawab saja “Maaf…! Saya sedang sibuk”.*
“Sesungguhnya orang yang tidak ada dalam dirinya sesuatupun dari Al-Quran laksana sebuah rumah yang runtuh” (HR. Tirmidzi)
“Bacalah Al-Quran sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat menjadi syafaat (penolong) bagi pembacanya” (HR. Muslim)
Khotibul Umam
Santri Alumni PP. Banyuanyar pamekasan dan sedang bertugas di PP. Hidayatullah Bulungan, Kaltara
Anggota ODOJ 405
@khotib_umam
sumber : FB ONE DAY ONE JUZ
Padahal kita hanya butuh waktu sedikit saja dari persediaan waktu kerja kita. Untuk mengkhatamkan satu juz per 24 jam saja mungkin hanya butuh waktu 30 menit, atau setengah juz lah minimal, sehingga Al-Quran yang 30 Juz itu bias kita khatamkan dalam setiap bulan sekali, atau dalam 2 bulan sekali dan ini masih terlalu lama untuk 30 juz.
Ada kesalahan besar yang tidak kita sadari, kita merasa bahwa pekerjaan adalah kesibukan yang paling berharga, paling penting dan tidak bisa diganggu oleh kegiatan apapun. Dan karena alas an inilah kemudian hal-hal lain yang diluar pekerjaan dianggap tidak penting bahkan terkadang dijadikan sebagai penghambat kelancaran pekerjaan itu.
Sangat disayang, jika ternyata Al-Quran yang penuh dengan keberkahan itu kita abaikan karena kepentingan pekerjaan, Al-Quran dianggap tidak lebih penting dari pekerjaan, Na’udzubillah. Padahal, seandainya Kebrkahan alquran itu ditampakkan mungkin yang bisa kita lihat adalah keberkahan itu megalir kesemua arah, tidak hanya berupa pahala yang dijanjikan pada pembacanya, tapi reaksi berkah yang didapat dari Al-quran itu mengalir juga keurusan dunia kita, termasuk urusan pekerjaan kita. Allah SWT berfirman
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian dari rizqi yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi” QS. Fathir : 29
Sebaliknya, sangat beruntung sekali mereka yang masih bisa meluangkan sebagian waktunya untuk mengaji, mengejar target untuk menyelesaikan satu juz dalam sehari, maka bagi merekalah keberkahan itu tertuang, berkah dalam keluarganya, pekerjaannya, dan berkah pada semuanya. Kenapa bisa beruntung..? jawabannya sudah sangat jelas, dibaca saja Al-Quran itu mendatangkan keuntungan, apalagi jika sampai diamalkan.
Efek positif al-quran sangat berpengaruh besar terhadap manusia, hal ini telah dibuktikan oleh hasil penelitian Ilmiah bahwa saraf mata manusia itu jumlahnya sama dengan jumlah huruf Al-Quran, sehingga dari hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siapapun yang sering membaca Al-Quran maka akan dijauhkan dari penyakit mata.
Tidak cuma sekedar itu, golombang energi yang dihasilkan dari getaran lantunan ayat Al-Quran mampu meningkatkan daya ingat dan memberikan ketenangan yang sangat luar biasa, hal inilah yang menjadi kesimpulan akhir dari hasil penelitian seorang ilmuan hebat di Amerika. Adalah Dr. Al-Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di klinik Besar florida Amerika serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan ayat Al-quran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa arab maupun bukan, dapat merasakan peruabahan fisiologi yang sangat besar[1], luar biasa bukan..?
Kemudian, jika kita hubungkan hasil penelitian tersebut dengan pekerjaan, maka pengaruh positif yang dberikan oleh Al-Quran sangat banyak sekali, kerjaannya focus dan penuh konsentrasi, dan inilah yang jarang sekali difikirkan oleh mereka yang sibuk dengan pekerjaannya, atau memang sengaja di abaikan karena alas an malas tersebut.
Masih mau memakai alasan apalagi untuk tidak mengaji..? tidak ada alas an yang pas sebenarnya, kecuali memang dia tidak bisa mengaji dan ini merupakan musibah terbesar yang sedang diderita oleh mereka yang buta terhadap Al-Quran, buta pengatahuannya apalagi jika buta mata hatinya.
Sbenarnya, kalau mau diperinci tentang keutamaan dan manfaat Al-quran terhadap pecintanya, sungguh, tulisan ini tidak mampu mengurainya, yang jelas Al-Quran merupakan sumber energy yang sangat luar biasa sebagaimana yang telah diuraikan di atas.
Masih mau memakai alas an sibuk..? jika ternyata “SIBUK” masih menjadi alasan, maka solusinya sangat mudah, tinggal meng“AGENDAKAN” bahwa mengaji adalah bagian dari kesibukan itu, sehingga ketika ada yang memanggil disaat kita mengaji, tinggal dijawab saja “Maaf…! Saya sedang sibuk”.*
“Sesungguhnya orang yang tidak ada dalam dirinya sesuatupun dari Al-Quran laksana sebuah rumah yang runtuh” (HR. Tirmidzi)
“Bacalah Al-Quran sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat menjadi syafaat (penolong) bagi pembacanya” (HR. Muslim)
Khotibul Umam
Santri Alumni PP. Banyuanyar pamekasan dan sedang bertugas di PP. Hidayatullah Bulungan, Kaltara
Anggota ODOJ 405
@khotib_umam
sumber : FB ONE DAY ONE JUZ
***** COWOK KEREN MENURUT AL-QURAN *****
1. Islam menjadi pedoman hidupnya yang utama (QS.6:153);
~
2. Ikhlas menjadi dasar hidupnya (QS.2:207);
~
3. Taqwa menjadi bekal hidupnya (QS.2:197);
~
4. Taat menjadi karakteristik khasnya (QS.3.132);
~
5. Shalat dan sabar merupakan kekuatannya (QS.8:56;32:24);
~
6. Tsabat (teguh) merupakan sikap hidupnya (QS.8:45);
~
7. Ukhuwah Islamiyah menjadi pengikat hatinya (QS.49:10;43:67);
~
8. Tidak mengenal sikap palsu, kamuflase, banyak tingkah dan takabur (QS.25:63);
~
9. Ruang jiwanya dipenuhi oleh perhatian dan kepedulian yang besar dan penuh kesungguhan dalam mencapai hadaf (tujuan baik) mereka (QS.28:55);
~
10. Detik-detik malamnya amat berharga, diisi dengan ibadah Qiyamul Lail/Muraaqabatullah (QS.25:64 : 17:79. 76:26);
~
11. Senantiasa risau dan amat takut akan azab Neraka Jahanam (QS.25:65-66);
~
12. Punya ukuran-ukuran yang jelas atas kebenaran dalam kehidupannya (QS.25:67.17:29);
~
13. Tidak menyekutukan Allah, dan tidak menantang (menyalahi) perintah Allah (QS.25:68-71);
~
14. Tidak menyia-nyiakan hak orang lain dan tidak menzalimi seorangpun (QS.25:72);
~
15. Hatinya lurus dan hidup subur, dengan iman yang benar (QS.25:73);
~
16. Senantiasa menginginkan kebaikan yang dilakukan menjamah dan berlanjut untuk setiap generasi (QS.25:74-76);
~
2. Ikhlas menjadi dasar hidupnya (QS.2:207);
~
3. Taqwa menjadi bekal hidupnya (QS.2:197);
~
4. Taat menjadi karakteristik khasnya (QS.3.132);
~
5. Shalat dan sabar merupakan kekuatannya (QS.8:56;32:24);
~
6. Tsabat (teguh) merupakan sikap hidupnya (QS.8:45);
~
7. Ukhuwah Islamiyah menjadi pengikat hatinya (QS.49:10;43:67);
~
8. Tidak mengenal sikap palsu, kamuflase, banyak tingkah dan takabur (QS.25:63);
~
9. Ruang jiwanya dipenuhi oleh perhatian dan kepedulian yang besar dan penuh kesungguhan dalam mencapai hadaf (tujuan baik) mereka (QS.28:55);
~
10. Detik-detik malamnya amat berharga, diisi dengan ibadah Qiyamul Lail/Muraaqabatullah (QS.25:64 : 17:79. 76:26);
~
11. Senantiasa risau dan amat takut akan azab Neraka Jahanam (QS.25:65-66);
~
12. Punya ukuran-ukuran yang jelas atas kebenaran dalam kehidupannya (QS.25:67.17:29);
~
13. Tidak menyekutukan Allah, dan tidak menantang (menyalahi) perintah Allah (QS.25:68-71);
~
14. Tidak menyia-nyiakan hak orang lain dan tidak menzalimi seorangpun (QS.25:72);
~
15. Hatinya lurus dan hidup subur, dengan iman yang benar (QS.25:73);
~
16. Senantiasa menginginkan kebaikan yang dilakukan menjamah dan berlanjut untuk setiap generasi (QS.25:74-76);
sumber : FB ONE DAY ONE JUZ
Subscribe to:
Posts (Atom)
MUI Laporkan Ahok ke Polisi
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau akrab disapa Ahok, dilaporkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke Polda...

-
Bismillah.. Shalilah, aku tau dirimu cantik. Kau kenakan khimar menutupi dadamu, dipadu dengan gamis cantik yang menutupi seluruh tubuhm...
-
Oleh: Akmal Fauzi Al-Khawarizmi NGAKUNYA wanita muslim alias muslimah, Tapi pengalaman berpacar ria suadah lebih dari satu, dua, tig...
-
sumber gambar : http://thailand.panduanwisata.id/files/2012/07/Koh-Rang-Pinnacle-2.jpg Hidup ini ibarat seorang PENYELAM yang ingin men...