Wednesday, April 27, 2016

INNA LILLAHI WA INNA ILAIH ROJI’UN, KH Ali Musthafa Ya’qub Meninggal Dunia


KH Ali Musthafa Ya’qub. (damailahindonesiaku.com)
dakwatuna.com – Jakarta.  Duka yang mendalam menyelimuti umat islam di Indonesia. Seorang ulama besar, KH Ali Mustafa Ya’qub dikabarkan meninggal dunia hari ini, Kamis (28/4/2016).

“INNA LILLAHI WA INNA ILAIH ROJI’UN… telah berpulang ke Rahmatullah pagi ini.. KH. PROF DR. ALI MUSTOFA YA’QUB (Mantan Wakil Ketua Kom. Fatwa MUI dan Anggota BPH DSN-MUI mantan Imam Besar Masjid Istiqlal) … Alamat Duka : PP. Darussunnah Jln SD Inpres Pisangan Ciputat”.  Demikian pesan singkat yang masuk kemeja redaksi dakwatuna.com pagi ini.
Semasa hidupnya beliau dikenal sebagai ulama besar, khususnya ketika KH Ali menjadi imam besar Masjid Istiqlal, Jakarta. Ulama yang dikenal sebagai pakar hadits ini termasuk ulama yang gencar menentang masuknya arus Syiah di Indonesia.
 
KH Ali Musthafa Ya’qub lahir di  di Batang, Jawa Tengah, pada tanggal 2 Maret 1952. Pada tahun 1976 KH Ali menuntut ilmu di Fakultas Syariah Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, Saudi Arabia, sampai tamat dengan mendapatkan ijazah license, 1980. Kemudian masih di kota yang sama ia melanjutkan lagi di Universitas King Saud, Jurusan Tafsir dan Hadis, sampai tamat dengan memperoleh ijazah Master, 1985. Sekembalinya ke tanah air, KH Ali mengajar di Institut Ilmu al-Quran (IIQ), Institut Studi Ilmu al-Quran (ISIQ/PTIQ).
Hingga berita ini diturunkan belum diperoleh kabar dimana KH Ali Mustafa Yaqub akan di makamkan.  (sbb/dakwatuna)

Monday, April 18, 2016

Inilah 11 Tips Dari Ayah Musa, Untuk Menjadikan Anak Penghafal Al-Qur'an dan Hadits

Di Ambil dari Akun Fb : SRohmanto Abu Al Laits
Info tambahan, Musa sudah hafal ‘Umdatul Ahkam, Arbain Nawawi, Arbain hadits ust Abdul Hakim bin Amir Abdat, dan telah selesai Durusul Lughoh. Sekarang sedang menghafal Bulughul Maram. Semua program menghafalnya Musa dilakukan mandiri oleh Abu Musa di rumah saja!

1. Pada awalnya Musa kata beliau juga sulit menghafal sebagaimana umumnya anak, namun dengan ketekunan akhirnya hafal juga. Kunci paling penting adalah Murajaahnya alias mengulang-ulang hafalan. Perlu diketahui juga Abu Musa tidak hafal semua itu, namun bisa menjadikan Musa hafal dengan kuat.

2. Pergaulan dijaga. Bisa dikatakan Musa kurang bergaul dengan banyak anak, karena memang niat abinya untuk menjaga hafalan.

3. Televisi jauh jauh dah. Musa sangat dijaga jangan sampai nonton televisi. Bukti, pas ana ngobrol dengan beliau di ruang tunggu kebetulan pas di depan televisi beliau minta pindah. Pindah yuk, akh. Takut Musa nantinya lihat televisi, kata beliau.

4. Makanan dijaga. Sari kurma, madu dan propolis selalu diberikan kepada Musa dan adik-adiknya. Menghafal membutuhkan banyak energi!

5. Rutinitas harian Musa adalah: pagi setengah jam sebelum subuh, tahajud menjadi imam untuk adik-adiknya. Kemudian Subuh berjamaah di masjid. Setelah Subuh murajaahnya sampai jam 9 pagi. Musa kuat murajaah 10 juz dalam sehari secara rutin! Antum berapa, hayoo..

6. Jam 9-10 Makan pagi dll.

7. Jam 10-Dhuhur: Tidur siang. Tidur ini hukumnya wajib untuk Musa.

8. Habis Dhuhur nambah hafalan baru sampai Ashar.

9. Bada Ashar sekarang Musa sedang menghafal Bulughul Maram.

10. Jam 5-maghrib: Waktu bermain

11. Maghrib-Isya: Ikut taklim abinya. Sebelum Abinya nyampaikan taklim, Musa mengawali dengan membaca hafalannya. Dan terkadang hadirin dipersilakan bertanya mengetes. Ini berjalan hampir setiap hari.

Dan unik dan kadang bikin geli, banyak sekolah-sekolah yang mengundang Musa dan ayahnya, dan pengin belajar cara menghafal. Padahal semua tahu, Musa kan ‘tidak sekolah’. Jadi yang sekolah malah belajar sama yang ‘tidak sekolah’.

Saat bertemu, saya langsung tanya, Abu Musa, ya? Kemudian langsung menebak beliau mau ke Mesir untuk lomba Tahfidz sedunia. Dan benar. Dia satu-satunya yang mewakili Indonesia. Semoga menang, Musa!

Semoga obrolan ini menginspirasi semua orang tua. Monggo [ ]

Sumber : http://www.reportaseterkini.net

Thursday, April 14, 2016

Subahanallah, Hafizd Cilik Musa Satu-Satunya Utusan dari Indonesia dan Merupakan Peserta Paling Kecil pada MHQ Internasional di Mesir


Dalam rangka memenuhi undangan Kementerian Wakaf Mesir, Pemerintah RI melalui Kemenag mengutus Musa La Ode Abu Hanafi (7 tahun 10 bulan) didampingi oleh orang tuanya, La Ode Abu Hanafi untuk mengikuti Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional di Sharm El-Sheikh Mesir pada 10-14 April 2016. Jumlah peserta MHQ Internasional Sharm El-Sheikh untuk semua cabang mencapai 80 orang yang terdiri dari 60 negara antara lain Mesir, Sudan, Arab Saudi, Kuwait, Maroko, Chad, Aljazair, Mauritania, Yaman, Bahrain, Nigeria, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Australia, Ukraina, dan Indonesia serta negara-negara lainnya. Dalam hal ini, Musa merupakan utusan Indonesia satu-satunya yang berpartisipasi pada perlombaan tersebut.

Musa mengikuti lomba cabang Hifz al-Quran 30 juz untuk golongan anak-anak, dan merupakan peserta paling kecil di antara seluruh peserta lomba, karena peserta lainnya berusia di atas sepuluh tahun. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta Indonesia yang mendorong jurnalis Kantor Berita MENA mewawancarai Musa dan orang tuanya pada hari pertama kedatangan mereka, sebelum bertanding. Pada keesokan harinya hasil wawancara tersebut sudah dimuat di sejumlah media Mesir dengan judul: Indonesia Berpartisipasi pada MTQ Internasional Sharm El-Sheikh dengan Peserta Paling Kecil.

Seperti peserta lomba cabang Hifzil Quran golongan anak-anak lainnya, Musa diminta untuk menuntaskan 6 soal, yang berhasil dilalui Musa dengan tenang, tanpa ada salah maupun lupa. Hal itu berbeda dengan para peserta lomba lainnya yang rata-rata mengalami lupa, bahkan diingatkan dan dibetulkan oleh dewan juri. Lancarnya bacaan dan ketenangan Musa dalam membawakan ayat-ayat Al-Quran yang ditanyakan membuat Ketua Dewan Juri Sheikh Helmy Gamal, Wakil Ketua Persatuan Quraa Mesir dan sejumlah hadirin meneteskan air mata.

Decak kagum terhadap penampilan Hafiz Cilik Indonesia tidak hanya ditunjukkan oleh dewan juri dan para hadirin. Para peserta yang menjadi saingan Musa pun menunjukkan decak kagum kepada utusan Indonesia tersebut. Setelah tampil, Musa langsung diserbu oleh oleh para hadirin untuk berfoto dan mencium kepalanya sebagai bentuk takzim sesuai budaya masyarakat Arab. Tak mau ketinggalan, Dewan Juri dan panitia dari Kementerian Wakaf Mesir ikut pula meminta Musa untuk berfoto dengan mereka. Hal itu tidak mereka lakukan terhadap peserta MTQ lainnya. Meskipun karena usianya yang masih kecil dan lidahnya yang masih cadel dan belum bisa mengucapkan hurup "R" Musa dinilai telah menjadi juara di hati dewan juri dan para hadirin, meskipun secara tertulis dia hanya memperoleh juara tiga. Hal itu karena menurut Syeikh Helmy Gamal bacaan Al-Quran diatur dengan kaedah dan hukum yang jelas dan tidak bisa dikesampingkan antara lain terkait makharijul huruf.

Pada acara penutupan, Menteri Wakaf Mesir Prof. Dr. Mohamed Mochtar Gomaa memanggil Musa dan Abu Hanafi secara khusus. Pada kesempatan tersebut Menteri Gomaa atas nama Pemerintah Mesir mengundang Musa dan Hanafi pada peringatan Malam Lailatul Qadar yang diadakan pada Ramadan mendatang. Disebutkan bahwa Presiden Mesir akan memberikan penghargaan secara langsung kepada Musa. Pemerintah Mesir akan menanggung biaya tiket dan akomodasi selama mereka berada di Mesir. Menteri Gomaa menyampaikan takjubnya kepada Musa yang berusia paling kecil dan tidak bisa berbahasa Arab, tapi menghapal Al-Quran dengan sempurna.

Lauti Nia Sutedja, Kordinator Fungsi Pensosbud KBRI Cairo menuturkan, "Delegasi cilik Indonesia, Musa, telah berhasil meningkatkan kecintaan bangsa lain terhadap Indonesia. Banyak peserta yang menyebutnya sebagai mukjizat. Alhamdulillah, staf kami telah berhasil merekam penampilan Musa secara utuh. Dalam waktu dekat akan kita turunkan pada laman resmi KBRI di situs jejaring Facebook dan Youtube agar dapat disaksikan oleh masyarakat di tanah air."

Sementara Meri Binsar Simorangkir, KUAI KBRI Cairo menyatakan bangga bahwa Musa yang masih kecil telah berhasil mengharumkan nama Indonesia melalui Al-Quran. Menurutnya, KBRI Cairo dalam hal ini sangat mendukung upaya Musa dalam meraih prestasinya, karena ia membawa nama Indonesia.​

Sumber : http://www.kemlu.go.id

Wednesday, April 6, 2016

"JOMLO?SIAPA TAKUT!"

"JOMLO?SIAPA TAKUT!"

Sahabat, berbicara tentang jombo, ada jomblo karena prinsip ada juga jomblo karena nasib.hehe:'d
Sekilas terdengar sama, namun maknanya jauh berbeda loh. Kali ini kita bicarakan jomblo karena prinsip aja ya?.
Soal jomlo karena nasib?wallahualam. :D

Sahabat, kata jomblo sudah dianggap familiar, apalagi dikalangan anak remaja. Ngejomblo bukan berarti gak laku ya sahabat! Apalagi jomblo karena prinsip.
Lagipula ngejomlo lebih baik loh dari pada pacaran yang kadang saling menyakiti, saling mengkhianati, ujung-ujungnya? Makan ati! Waduh gaswat*

Status Jomblo disandang sebetulnya bukan karena gak laku sahabat, tapi karena selektif dalam hal memilih pasangan untuk masa depan.

-Bukannya jodoh udah ada yang ngatur? Kenapa kok harus ribet pilih-pilih segala? Manusiakan semuanya sama, gak ada yang sempurna…?

Begini alasannya, karena hidup bersama itu tidak dibatasi oleh masa aktif apalagi masa tenggang sahabat, hidup bersama pasangan tidak hanya untuk 1 tahun,10 tahun atau bahkan 25 tahun, tapi selamanya, alias forever.
Memang tak ada manusia yang sempurna, namun bukankah setiap kita menginginkan pasangan sehidup semati yang terbaik?

Allah Maha Mengatur, tapi semua itu kembali lagi pada diri kita. Kita ingin mendapatkan pasangan yang terbaik, tapi jika tidak ada usaha bahkan pengorbanan, akankah pujaan hati itu kan datang dengan sendirinya? Tidak sahabat :)
Bukankah, Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelum kaum itu sendiri yang merubahnya. :)

-Oh gitu ya.. pengen dong dapetin yang terbaik, tapi.. gimana caranya??

Gampang banget.. tinggalkan "dia" karena "DIA". Lepaskan "dia" karena "DIA". & Ikhlaskan "dia" karena "DIA".
Maksudnya,dia Siapa? Ya pacarmu lah!
Lantas, DIA yang satu lagi siapa? Kalau bukan pemilik Hati (Allah SWT) siapa lagi??
Korbankanlah cintamu padanya untuk DIA. Awal-awal Memang sulit melepaskan si dia yang udah mengukir banyak kenangan. Lambat laun, pasti terbiasa, nyaman lagi! Karena diri lebih TERJAGA. :)

Sahabat, pasangan yang baik hadir di tempat yang baik, datang dengan cerita yang indah. Insyaallah.
So, gak usah cemas! Gausah minder jadi jomblower kalau demi kebaikan!
Dari pada menghabiskan masa muda dengan pacaran,
Yuk! ... mending memantaskan diri, agar kelak dipantaskan pula oleh-Nya dengan kekasih idaman. Insyaallah. :)
Semangat!!

#EmotionalPower
Ig : muslimahinstitute
Manda Ina Agustina

Monday, April 4, 2016

Rahasia Bocah Gaza Palestina Dalam Menghafal Alqur’an

"
Rahasia Bocah Gaza Palestina Dalam Menghafal Alqur’an - 1 Hari Hafal 3 Lembar Qur'an (OneDay3Sheet Memorize Qur’an)"

Salah satu jurus yang sangat ampuh bagi rakyat Palestina untuk menjaga semangat, tetap istiqomah dalam mempertahankan Tanah Wakaf para Anbiya dan Kiblat Pertama Islam Dunia Masjid Alaqsa adalah dengan perbanyak mencetak Generasi Muda Palestina Penghafal Alqur’an.

Walau hidup kami masih di Jajah, penuh keterbatasan dan jarang mendapat penerang listrik saat belajar, hal tersebut tidak mengurangi semangat kami dalam usaha meraih cita-cita terutama Menghafal Alqur’an dan memuroja’ah, Ungkap salah seorang santri DAQU Gaza bernama Al-husna berusia 15 Tahun memiliki hafalan 30 Juz.

Hampir semua santri kami tidak memiliki Handphone, tidak paham mengoperasikan FB dll, tidak ada yang namanya pergaulan bebas, sangat paham yang namanya pacaran itu haram hukumnya, tidak ada pertemanan antara cewe cowo yang bukan muhrimnya (Batasan pergaulan cewe cowo sangat ketat), tidak mengenal pesta pora atau joget-joget, mata mereka terlindung dari hal-hal yang buruk, tidak pernah melihat di jalan raya cewe rambutnya terurai atau terlihat aurat lainnya, Alhamdulillah santri kami tidak mengenal yang namanya situs porno dll, karena hal-hal negative diatas sangat berpengaruh dengan hafalan dan kepintaran anak-anak.

Dengan modal menjaga kesucian otak, pikiran dan penglihatan, ditambah beraklak mulia, soleh dan solehah serta penuh gigih dan semangat untuk menjadi seorang Hafidz dan Hafidzah, maka semua Santri DAQU Gaza Palestina dengan sangat mudah menghafal Alqur’an, dan dalam sehari mereka dapat menghafal Alqur’an paling sedikit 1-3 Lembar Alqur’an dan dalam 1 bulan Minimal hafal 20 Lembar bahkan ada 60 lembar, tidak hanya menjadi generasi bintang Alqur’an akan tetapi juga menjadi Bintang di Kelas (Luar biasa Pintar), mayoritas dari Santri DAQU Gaza memiliki nilai ujian rata-rata 80, 90, 95 bahkan ada yang 99,7 nilai IPK.





 Sumber : FB PPPA Daarul Qur'an


Sunday, April 3, 2016

Ratusan Wanita di Aceh Terjaring Razia Pakaian Ketat

Petugas memakaikan sarung ke wanita terjaring razia berpakain ketat (foto: waspada)
ACEH - Ratusan wanita dewasa berpakaian ketat terjaring razia Polisi Wilayatul Hisbah (WH) yang dibantu TNI/Polri kala mengawasi penerapan Qanun No. 11 Tahun 2002. Razia dilakukan di sejumlah titik di pusat pasar Kota Idi, Kabupaten Aceh Timur, Kamis kemarin.

“Pelanggar yang terjaring razia rata-rata wanita berpakaian ketat, namun sebagian di antaranya juga terdapat pria yang mengenakan celana yang tidak menutup aurat sesuai hat (batasan) dalam Islam,” kata Kasatpol-PP&WH Aceh Timur melalui Kabid WH, Muzakir, dikutip dari Waspada Online, Jumat (1/4/2016).

Razia dilakukan di sejumlah titik, antara lain persimpangan Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Cut Mutia, Jalan Sultan Iskandar Muda, Jalan TM Husein, dan Simpang Peut. Disebutkan, paling banyak terjaring di Jalan Jenderal Sudirman dan Cut Mutia.

Setelah terjaring razia lalu, lanjut Muzakir, petugas memberikan pembinaan dan peringatan. Lalu, pelanggar juga dipakaikan kain sarung sebagai peringatan. Tak sedikit yang terjaring razia menangis di depan petugas WH. Namun demikian, petugas tetap meminta pelanggar menandatangani berita acara dan surat teguran untuk tidak mengulanginya.

Kegiatan razia tersebut, menurut Muzakir, atas dasar Qanun No.11 Tahun 2002 tentang pelaksanaan syariat Islam bidang ibadah, aqidah, dan syiar Islam. Salah satu ketentuannya berkewajiban berbusana Islami bagi penduduk muslim di seluruh wilayah Provinsi Aceh.

“Penerapan ketentuan tentang kewajiban menggunakan busana musimah bagi wanita muslim di Aceh bertujuan menegakkan Syariat Islam secara kaffah di Aceh,” kata Muzakir.

(amr)
 
sumber : http://news.okezone.com
 
 

MUI Laporkan Ahok ke Polisi

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau akrab disapa Ahok, dilaporkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke Polda...