FENOMENA merebaknya Syiah di tanah air dimulai sejak revolusi Iran
(1979). Namun, jauh sebelum adanya revolusi itu, pendiri Nahdlatul
Ulama, KH. Hasyim Asy’ari, sudah mewanti-wanti bahaya ajaran
Syiah. Dalam kitabnya “Muqaddimah Qanun Asasi li Jam’iyyah Nahdlatul
Ulama’”, KH. Hasyim Asy’ari memberi peringatan kepada warga nahdliyyin
agar tidak mengikuti paham Syiah.
KH. Ali Musthofa Yaqub menjelaskan, KH. Hasyim Asy’ari sangat
berhati-hati dan menjauhi segala hal yang berbau Syiah bahkan yang
dianggap moderat sekalipun seperti Syiah Zaidiyah.
“Syiah Zaidiyah, pelaku bid’ah. Begitu menurut beliau (KH. Hasyim Asy’ari),” ujar KH. Ali Musthofa Yaqub kepada Islampos, Sabtu (30/5/2015).
Ketegasan pandangan KH. Hasyim Asy’ari terhadap Syiah Zaidiyah ini,
menurut KH. Ali Musthofa Yaqub, berlawanan arah dengan sebagian ulama
yang menyatakan bahwa Zaidiyah adalah Syiah yang berbeda ijtihad saja.
Seperti diketahui, Syiah Zaidiyah adalah sekte yang berpendapat bahwa
Sahabat Ali lebih berhak menjadi Khalifah pertama ketimbang tiga
Khalifah sebelumnya, yakni Abu Bakar Ash shiddiq, Umar bin Khaththab,
dan Utsman bin Affan.
Menurut berbagai sumber, pengikut Syiah Zaidiyah sudah tak banyak
lagi ditemukan. Sedangkan di Yaman, Syiah Zaidiyah berevolusi menjadi
Syiah Houtsi setelah menginduk ke Iran.
Dalam penuturannya, KH. Ali Musthofa Ya’cub menjelaskan bahwa apapun
jenis sekte Syiah sang Kyai pendiri NU itu tetap menolak dengan tegas
ajaran agama Syiah. [tamam/islampos]
sumber : islampos.com
No comments:
Post a Comment