Sunday, October 11, 2015

FENOMENA merebaknya Syiah di tanah air dimulai sejak revolusi Iran (1979). Namun, jauh sebelum adanya revolusi itu, pendiri Nahdlatul Ulama, KH. Hasyim Asy’ari, sudah mewanti-wanti bahaya ajaran Syiah. Dalam kitabnya “Muqaddimah Qanun Asasi li Jam’iyyah Nahdlatul Ulama’”, KH. Hasyim Asy’ari memberi peringatan kepada warga nahdliyyin agar tidak mengikuti paham Syiah.

KH. Ali Musthofa Yaqub menjelaskan, KH. Hasyim Asy’ari sangat berhati-hati dan menjauhi segala hal yang berbau Syiah bahkan yang dianggap moderat sekalipun seperti Syiah Zaidiyah.

“Syiah Zaidiyah, pelaku bid’ah. Begitu menurut beliau (KH. Hasyim Asy’ari),” ujar KH. Ali Musthofa Yaqub kepada Islampos, Sabtu (30/5/2015).

Ketegasan pandangan KH. Hasyim Asy’ari terhadap Syiah Zaidiyah ini, menurut KH. Ali Musthofa Yaqub, berlawanan arah dengan sebagian ulama yang menyatakan bahwa Zaidiyah adalah Syiah yang berbeda ijtihad saja.
Seperti diketahui, Syiah Zaidiyah adalah sekte yang berpendapat bahwa Sahabat Ali lebih berhak menjadi Khalifah pertama ketimbang tiga Khalifah sebelumnya, yakni Abu Bakar Ash shiddiq, Umar bin Khaththab, dan Utsman bin Affan.

Menurut berbagai sumber, pengikut Syiah Zaidiyah sudah tak banyak lagi ditemukan. Sedangkan di Yaman, Syiah Zaidiyah berevolusi menjadi Syiah Houtsi setelah menginduk ke Iran.
Dalam penuturannya, KH. Ali Musthofa Ya’cub menjelaskan bahwa apapun jenis sekte Syiah sang Kyai pendiri NU itu tetap menolak dengan tegas ajaran agama Syiah. [tamam/islampos]


sumber : islampos.com

No comments:

Post a Comment

MUI Laporkan Ahok ke Polisi

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau akrab disapa Ahok, dilaporkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke Polda...