Kisah ini diperankan oleh dua orang remaja SMA.
Pertama, Si Penunda, orangnya suka menunda-nunda taat kepada
Allah.
Kedua, Si Segera, orangnya senang menyegerakan taat kepada
Allah.
Oke kita mulai, siapkah mata, hati dan pikiran. (^_^)
Oke kita mulai, siapkah mata, hati dan pikiran. (^_^)
Suatu hari Si Penunda dan Si Segera lagi duduk berdua, terjadilah
dialog kecil diantara keduanya.
Si Segera : Eh, kenapa kamu suka menunda-nunda pekerjaan?
Si Penunda : Hah? masa sih, perasaan tidak deh! Buktinya mana?
Si Segera : Banyaklah, salah satunya kenapa kamu senang menunda
untuk bertaubat kepada Allah?
Si Penunda : Dari mana kamu tahu kalau aku menunda-nunda taubat?
Si segera : Itu dari keseharian kamu. Sebagai temanmu dari kecil,
aku sudah tahu seluk beluk keseharian kamu. Kamu tidak pernah Sholat,
Puasa, Membaca Al-Quran, Ke masjid, auratmu buka-bukaan dan lain
sebagainya yang Allah perintahkan untuk umat islam.
Si Penunda : Owwhh... Sholat, Puasa, Baca Al Qur'an dan taat
kepada Allah ya? hehe... aku sholatnya nanti aja kalau sudah tua.
Si Segera : Siapa yang menjamin kamu masih hidup sampai tua?
Si Penunda : Emm emm... Siapa ya?(sambil garuk-garuk kepada dan
muka memerah)
Si Penunda : Kalau begitu tunggu aku punya istri saja nanti
kira-kira 10 tahun lagi.
Si Segera : Siapa yang menjamin kamu masih hidup 10 tahun lagi?
Si Penunda : Eeemmm...(muka yang semakin memerah) Kalau begitu
nanti saja kalau aku sudah lulus SMA, kira-kira 2 tahun lagi.
Si Segera : (dengan nada yang tetap rendah dan santai) Siapa yang
menjamin kamu hidup 2 tahun lagi?
Si Penunda : (tertunduk lesu) Kalau begitu besok aku akan memulai
taat kepada Allah. Tapi kamu ajari aku ya.
Si Segera : Siapa yang menjamin kamu masih hidup besok?
Si Penunda : (semakin tertunduk lesu:(
) ya, kalau begitu hari ini segera ajari aku.:(
Si Segera : (tersenyum lebar) Okelah kalau begitu.
Si Penunda : (sambil menangis tersedu-sedu :(
) Terima kasih ya, kamu selalu mengingatkan aku. kamu adalah sahabat
terbaik yang pernah ku punya, Karena kamu ingin aku masuk surga dan
jauh dari siksa neraka.
Si Segera : Ya sama-sama, sudah kewajibanku mengingatkan sesama
muslim, apalagi kamu adalah sahabat baikku. :)
Akhirnya Si Penunda terus belajar dengan Si Segera. Merekapun
akhirnya bersahabat dengan akrab dan saling berlomba-lomba dalam
kebaikan, dalam taat kepada Allah.:)
No comments:
Post a Comment